Peran Mahasiwa dalam Pesta Demokrasi dalam Pandangan Wakil Gubernur Jateng


Foto : Orasi sambutan oleh wakil gubernur jawa tengah
 (KH. Taj Yasin Maimoen)

Semarang, unwahas -  Wakil Gubernur Jawa Tengah KH. Taj Yasin Maimoen (Gus Yasin) hadiri Dialog Demokrasi yang Diadakan Oleh Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Wahid Hasyim Semarang (BEM Unwahas) di Aula Gedung C. lantai 3 kampus 1 Unwahas.  (28/03/2019)

Dengan mengusung tema Peran Mahasiswa Dalam Menyambut Pesta Demokrasi 2019. Acara yang diadakan oleh BEM Univ tersebut selain mengundang Gus Yasin juga turut mengundang dari pihak DPRD Jateng, Ketua Bawaslu Jateng dan juga Tokoh Akademisi.

"Acara ini bentuk ikhtiar dari BEM, bahwasannya mahasiswa tidak hanya dihargai sebagai pemilih akan tetapi juga memiliki peran andil dalam perubahan bangsa ini kedepan." Ungkap M. Rouf Effendi selaku Pimpinan BEM Unwahas pada saat memberikan sambutan pembuka

Dengan membuka sambutan berbahasa jawa,  Gus Yasin langsung menyinggung kata Abhipraya.  "Kulo waos ten mriko wau wonten tulisan Abhipraya." Ungkapnya.

Kinten-kinten adek-adek niku paham mboten  abhipraya niku nopo?
Mas ketua bem menyampaikan arti bahwa abhipraya adalah Harapan.  Semoga  Kebinet Abhipraya meniko di bem unwahas estu dapat menjadi harapan bagi negara indonesia ini." Imbuh Gus Yasin

Kata Abhipraya sendiri merupakan slogan dari kepengurusan yang digunakan oleh BEM Unwahas dalam penamaan kabinetnya.

Dalam sesi sambutannya, sosok orang nomor dua di Jawa Tengah tersebut menyampaikan cerita bahwa ia memiliki teman di daerah Jepara, yang mana memiliki anak  seorang lulusan Sarjana strata dua (S2). Dimana anaknya bekerja di salah satu mall di semarang di bagian manajemen, yang gajinya tidak seberapa lalu di didorong oleh orang tuanya untuk jadi Pegawai Negri Sipil (PNS) lolos, namun mengundurkan diri karena tidak sesuai dengan keinginannya. Dari hal itu lalu ia menyimpulkan bahwa pemuda sekarang ternyata bekerja tidak hanya jabatan yang di inginkan melainkan juga kenyamanan.

"Ternyata pemuda milenial saat ini tidak hanya masa depan yang cemerlang yang di inginkan tetapi  kenyamanan." tandasnya.

Ia lantas menyinggung pada peran para politisi saat ini tentang cara berkampanye yang tidak perlu memberikan janji-janji yang muluk-muluk tetapi juga cara bagaimana para pemilih milenial memiliki kenyamanan dalam hal hak kebebasan memilih.

"Maka sebagai seorang politisi pada saat ini tidak perlu memberikan janji-janji yang muluk-muluk tetapi bagaimana adek-adek saat ini para mahasiswa  memiliki kenyamanan dalam hal tersebut." ujarnya

Dalam pesta demokrasi sendiri atau pemilihan umum, peran para pemuda juga memiliki sumbangsih yang sangat besar pada perolehan suara, dimana basis saat ini 70% nya indonesia adalah diisi oleh para kaum muda (generasi milenial) yang rentan usia 17-35tahun.

Selain itu Wakil Gubernur Jawa Tengah tersebut juga menyinggung tentang peran mahasiswa kepada masyarakat di era digital dalam pesta demokrasi saat ini, dimana media sekarang telah menjadi alat baru dalam berkontestasi dan atas banyaknya kasus Hoax di media sosial yang marak terjadi. Sehingga sering banyak ditemukan gesekan antar masyarakat terkait penyebaran informasi akibat kurang saring dan meneliti akan kebenaran dari pemberita tersebut.

"Maka saya berharap kepada adek-adek para mahasiwa untuk lebih berperan dalam hal memberikan sosialisasi pemahaman cara bermedia yang baik pada masyarakat, khususnya yang masih awam agar tidak ikut kemakan berita Hoax, sehingga mampu menyaring pemberitaan yang benar." Tandasnya

Comments

POS TERATAS :